Diberdayakan oleh Blogger.
Helloween Dalam Pandangan Islam

Helloween Dalam Pandangan Islam

Assalamu’alaykum wr wb,
Ada apa dengan  tanggal 31 oktober 2012. Kawan-kawan tahu enggak kira-kira ada event apa sih tanggal segitu? Ya benar, Halloween. Mungkin acara ini memang tidak se populer Valentine ya, tapi keduanya berasal dari budaya yang sama, yaitu budaya barat yang notabene adalah budaya non-Islam. Jleg,, pasti kawan-kawann semua sudah menebak kan apa yang akan di bahas dalam tulisan ini? Great, betul banget, kita akan membahas Halloween dalam pandangan Islam. Kenapa sih harus dari pandangan Islam terus? Jawabannya adalah karena kita sebagai muslim, tentu apapun yang kita lakukan harus sesuai dengan ajaran Islam dan memandang segala sesuatu dalam sudut pandang Islam, tidak boleh yang lain, karena Islam itu perfect. Kamu-kamu yang muslim pasti setuju dong, kecuali yang liberal. Haha
Jika membahas sesuatu, tidak lengkap rasanya jika kita belum mengenal sesuatu tersebut lebih dalam dari asal muasalnya. Contohnya dalam membahas Helloween ini kita juga perlu mem flash back sejarah Helloween tersebut, sehingga kita bisa mengkajinya berdasarkan yang Alloh turunkan, dan Rasulullah sampaikan. Sehinggan nanti kita akan mengetahui apakah helloween ini boleh atau tidak untuk di rayakan? Atau hanya sekedar ikut-ikutan.
Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat.

Halloween berasal dari tradisi masyarakat Celtic—yang dulu mendiami Irlandia, Skotlandia, dan daerah sekitarnya—yang percaya kalau pada hari terakhir bulan Oktober, para arwah gentayangan di bumi.

Sekitar abad pertama Masehi, masyarakat Celtic ditaklukkan oleh warga Romawi, yang kemudian menambahkan kebudayaan mereka ke dalam tradisi Halloween. Mereka menambahkan dua festival bernama Feralia, diperuntukkan untuk menghormati mereka yang telah meninggal, dan Pomona, yaitu festival untuk merayakan musim panen, diambil dari nama seorang dewi.

Sekitar abad ke-8, gereja Katolik mulai merayakan tanggal 1 November sebagai hari untuk menghormati para santo dan santa yang tidak memiliki hari perayaan khusus. Maka mulailah tradisi bahwa misa yang diadakan pada hari itu disebut Allhallowmas, yang berarti misa kaum suci (red: dalam bahasa Inggris disebut hallow). Malam sebelumnya, tanggal 31 Oktober, lalu disebut All Hallows Eve. Inilah cikal-bakal Halloween.

Lalu beranjak memasuki abad ke-18, banyak warga asal Eropa yang berimigrasi ke Amerika. Kebudayaan ini tetap mereka pertahankan, dan bentuk perayaannya terus berkembang sampai sekarang.

Bagi anak-anak, Halloween berarti kesempatan untuk memakai kostum dan mendapatkan permen. Bagi orang dewasa, Halloween mungkin merupakan kesempatan untuk berpesta kostum.

Simbol Halloween biasanya dekat dengan kematian, keajaiban, dan monster-monster dari dunia mitos. Karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween, misalnya karakter setan dan iblis dalam kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, tukang sihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala. Di Amerika Serikat, simbol Halloween biasanya dekat dengan tokoh dalam film klasik, mulai dari Drakula dan monster Frankenstein. Hitam dan oranye dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween yang berwarna ungu, hijau, dan merah.

Sementara itu, di belahan selatan benua Amerika, tepatnya di Meksiko, setiap tanggal 31 Oktober merayakan Hari Para Arwah (El Dia de Los Muertos), untuk menghormati para kaum suci. Berawal dari tradisi gereja Katolik, perayaan itu sampai sekarang dianggap sebagai salah satu hari besar keagamaan dan dirayakan dengan meriah.
Nah, begitulah sejarah bercerita tentang dari mana Helloween berasal. Sekarang tanyakan pada diri kita apakah pantas sebagai muslim kita ikut-ikutan Helloween tersebut? Jawabannya tentu TIDAK BOLEH! Kok jawabannya saklek banget, dalilnya mana? Oke sekarang kita berbicara dalil nya.
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari shahabat Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6025) (Diringkas dari kitab Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim juz 1, hal. 93, 94, dan 550)
Pertanyaannya mungkin Menyerupai yang seperti apa?? Itu kan? Kalau pake hape, TV, mobil, motor, itu gimana? Termasuk meniru-niru dalam hadits ini bukan?
Begini, dalam kitab Nizham Al Islam syaikh Taqiyuddin Annabhani menyampaikan bahwa ada Hadharah dan ada juga Madaniah.
Hadharah adalah pemikiran, pemahaman, ide, konsep, sehingga haram hukumnya mengambil haadharah selain Islam, seperti sosialis dan kapitalis.

Madaniah adalah benda.  ini terbagi menjadi dua, yang pertama madaniah khos yang kedua madaniah am. sedangkan madaniah sendiri termasuk didalamnya adalah ilmu pengeteahuan, sains dan teknologi.
 Apakah madaniah khos itu? Nah itu adalah barang-barang yang mencirikan orang non-muslim, misalkan kalung salib, bintang david, dan sebagainya yang mencirikan kaum tersebut.
sedangkan Madaniah Am adalah barang-barang yang umum yang tidak mencirikan kaum tertentu. Misalkan Hape, mobil, motor, dsb.
Bagaimana dengan Helloween?? Sudah kita ketahui bahwasannya itu merupakan sebuah hari raya bagi ummat non-Islam. Dalam hal ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: Perkara-perkara yang termasuk tasyabbuh (menyerupai orang kafir) dan diharuskan untuk menyelisihinya mencakup semua perkara yang merupakan ciri khas bagi mereka (di setiap masa) baik dalam hal aqidah, ibadah, hari-hari besar, penampilan/model, ataupun tingkah laku.
 Begitulah kawan. Ngeri juga kan, jika kita disamakan dengan orang kafir? Ada lagi nih haditsnya
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a, dia berkata, “Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan festival seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama mereka.” [Lihat ‘Aun Al-
Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Syarah hadits no. 3512]
Nah lho, makin ngeri nih.
Seringkali juga kita melakukan sesuatu tanpa tahu asalnya, jadi asal melakukan saja.
Hampir semua tradisi Halloween didasarkan dalam budaya pagan kuno, atau dalam budaya kekristenan.
Dari sudut pandang Islam, kepercayaan ini sama dengan bentuk penyembahan berhala alias syirik. Sebagai Muslim, kita seharusnya menghormati dan menjunjung tinggi iman dan keyakinan kita. Bagaimanapun Tuhan kita adalah Allah SWT, selain itu tidak ada.

Adalah kesalahan besar ketika kita, anak-anak, dan keluarga kita merayakan sesuatu tanpa tahu latar belakang dan tujuannya, hanya karena di antara teman-teman kita sudah biasa melakukan. “Ah, kan sudah tradisi!” begitu sering kita dengar. Atau ada lagi yang melakukan karena ketidak mengertian mereka yang sangat parah. “Just for fun aja.” (untuk bersenang-senang).

Alhamdulillah, semoga penjelasannya sudah cukup jelas ya. Jadi kesimpulannya Helloween itu tidak ada dalam Islam, jadi muslim seharusnya nggak lebay dan ikut-ikutan deh. Remaja muslim jangan jadi generasi pembebek. Mentang-mentang dari Amerika dan itu keren eeeh kita ikutan, yang padahal dosa! Wallahu a’lam
Sources:
1. http://fadhlihsan.wordpress.com/2010/07/28/haramnya-meniru-kebiasaan-orang-orang-kafir/
2.Hidayatullah.com
3. Kitab Nizhamul Islam.